Pemerintah Kota Bogor segera mengoperasikan bus wisata yang dijuluki
"Botram", yang akan diluncurkan pada peringatan hari jadi Bogor ke-533
pada Juni mendatang. "Saat ini bus masih berada di perusahaan karoseri
untuk persiapan," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota
Bogor Suharto, di Bogor, Rabu, 13 Mei 2015.
Suharto menjelaskan, bus tingkat dengan sistem terbuka tersebut dirancang menyerupai bus wisata yang ada di Bandung (Bandros). Dengan warna merah, bus berkapasitas 15-20 orang itu diyakini akan menambah daya tarik pariwisata di Kota Bogor.
"Bus akan dioperasikan mengelilingi wilayah heritage yang ada di Kota Bogor, seperti Air Mancur, keliling Istana Bogor, Kebun Raya Bogor, dan Jalan Surya Kencana, yang merupakan kawasan pecinan," katanya.
Menurut Suharto, Botram hadir dari pemikiran bersama Pemerintah Kota Bogor dan sejumlah pihak terkait. Pengadaannya tidak melibatkan anggaran pemerintah, tapi berasal dari dana sponsorship. "Tidak ada ada dana dari pemerintah, murni partisipasi sponsor," kata Suharto.
Dia menjelaskan telah dibentuk kepanitiaan yang akan bekerja sama untuk mengoperasionalkan bus wisata tersebut, terdiri dari instansi terkait, di mana leading sektor masih ada di Bappeda, sampai ditunjuk pihak yang akan menjadi operator yang akan mengoperasikan bus tersebut.
"Terkait operator masih dalam kajian dan pembahasan, yang jelas bus wisata ini akan dikelola oleh perusahaan berbadan hukum. Di antaranya yang sudah siap adalah Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) TransPakuan, tapi masih ada pembahasan sebelum hari jadi Bogor. Siapa pun boleh menjadi operator," katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Shahlan Rasyidi menyambut baik kehadiran bus wisata tersebut dan siap mendukung operasional bus tersebut. "Ini sangat positif sekali dapat mendukung untuk sektor pariwisata di Kota Bogor," kata dia.
Menurut Shahlan, Kota Bogor memerlukan bus wisata tersebut untuk menunjang kegiatan pariwisata yang mengenalkan sejarah Bogor kepada masyarakat luas. Untuk itu perlu dipastikan bagaimana pengoperasian bus tersebut dan siapa yang akan menjadi operatornya.
"Meski kami belum dilibatkan dalam persiapan bus wisata Bogor ini, kami tetap mendukung, memastikan siapa operator dan bagaimana operasinya," katanya.
Suharto menjelaskan, bus tingkat dengan sistem terbuka tersebut dirancang menyerupai bus wisata yang ada di Bandung (Bandros). Dengan warna merah, bus berkapasitas 15-20 orang itu diyakini akan menambah daya tarik pariwisata di Kota Bogor.
"Bus akan dioperasikan mengelilingi wilayah heritage yang ada di Kota Bogor, seperti Air Mancur, keliling Istana Bogor, Kebun Raya Bogor, dan Jalan Surya Kencana, yang merupakan kawasan pecinan," katanya.
Menurut Suharto, Botram hadir dari pemikiran bersama Pemerintah Kota Bogor dan sejumlah pihak terkait. Pengadaannya tidak melibatkan anggaran pemerintah, tapi berasal dari dana sponsorship. "Tidak ada ada dana dari pemerintah, murni partisipasi sponsor," kata Suharto.
Dia menjelaskan telah dibentuk kepanitiaan yang akan bekerja sama untuk mengoperasionalkan bus wisata tersebut, terdiri dari instansi terkait, di mana leading sektor masih ada di Bappeda, sampai ditunjuk pihak yang akan menjadi operator yang akan mengoperasikan bus tersebut.
"Terkait operator masih dalam kajian dan pembahasan, yang jelas bus wisata ini akan dikelola oleh perusahaan berbadan hukum. Di antaranya yang sudah siap adalah Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) TransPakuan, tapi masih ada pembahasan sebelum hari jadi Bogor. Siapa pun boleh menjadi operator," katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Shahlan Rasyidi menyambut baik kehadiran bus wisata tersebut dan siap mendukung operasional bus tersebut. "Ini sangat positif sekali dapat mendukung untuk sektor pariwisata di Kota Bogor," kata dia.
Menurut Shahlan, Kota Bogor memerlukan bus wisata tersebut untuk menunjang kegiatan pariwisata yang mengenalkan sejarah Bogor kepada masyarakat luas. Untuk itu perlu dipastikan bagaimana pengoperasian bus tersebut dan siapa yang akan menjadi operatornya.
"Meski kami belum dilibatkan dalam persiapan bus wisata Bogor ini, kami tetap mendukung, memastikan siapa operator dan bagaimana operasinya," katanya.
TEMPO.CO
0 komentar:
Posting Komentar